SIDRAP,iNewsParepare.id - Aktivitas penambangan berada di Sungai Bila, Desa Bila Riase, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, tuai aksi protes dari sejumlah warga, Selasa (27/6/2023).
Aksi protes ini dinilai selain merusak lingkungan, juga akan menyebabkan jebolnya bantaran sungai. Selain itu juga mengancam nyawa bagi warga yang tinggal di bantaran Sungai Bila ini.
Aksi protes dilakukan warga ini bukan yang pertama kali, namun sudah dilakukan berulang berulang kali namun pihak penambang terkesan tutup mata.
"Kita lakukan ini karena menyuarakan permasalahan tambang, kami anggap ini sudah mengkhawatirkan.
Masyarakat disini yang hidup di bantaran sungai ini sangat khawatir. Kalau ketika ini terus terjadi, ada kurang lebih 30 KK (kepala keluarga) terancam nyawanya," tegas warga Andi Tenri Sangka (ATS).
Bukan hanya nyawa bilang ATS, kebun milik warga juga ikut terancam. Warga bahkan sudah berulang kali menutup akses, namun pihak penambang justru mencari jalan lain untuk aktivitas penambangannya.
Sementara, Kepala Desa Bila Riase, Sirajuddin meminta dinas terkait untuk mengambil sikap dengan menghentikan aktivitas penambang di wilayahnya itu.
"Supaya tidak merajalela ke pemukiman warga. Olehnya itu, kegiatan ini (aksi ini) selalu diteriakkan masyarakat sehingga perlu sekitaran sungai ini ada semacam Bronjong," tuturnya.
"Kalau masyarakat yang terus mengawasi ini sampai kapan masyarakat terus teriak. Bisa menimbulkan permasalahan, menimbulkan bentrok fisik antara penambang dengan warga masyarakat khususnya di desa kami ini," tegasnya.
Warga pun berharap adanya perhatian pemerintah dengan adanya aksi penambangan di desa mereka. Warga menggelar aksi ini membawa baliho yang bertuliskan "Selamatkan Sungai Bila".
Editor : Andi Ukki